Kalau sudah tua nanti, aku ingin tetap bersamamu. Berbincang banyak hal, berjalan beriringan dan
berbagi apapun satu sama lain. Lalu sesekali kita akan mengingat masa-masa
dimana kita ditempa, dibentuk dan berhasil menemukan diri sendiri. Saat-saat yang
penuh petualangan itu menjadi bagian yang amat manis untuk dikenang. Atau
saat-saat bagaimana kita bertemu?. Ah, semoga omonganku yang ngelantur seperti
ini kelak bukan jadi masalah buatmu. Bahkan siapakah gerangan dirimu saja aku
belum mampu membayangkan. Entahlah aku ngantuk. Aku
masih sangat muda saat tulisan ini dibuat dan masih harus belajar banyak.
Rara Rastri,
4 September 2020.
Hidup ini singkat dan katanya cuma sekali. Jadi terlalu rugi rasanya kalau dihabiskan dengan hal-hal yang menjadikan aku benci dengan hidup. Segala yang dikerjakan dengan setengah hati tidak sepatutnya diperjuangkan lagi. Maka kalau memang hidup dianalogikan sebagai sebuah perjuangan, perjuangkanlah dengan sepenuh hati (walaupun menurutku hidup ini nggak melulu soal perjuangan). Untuk bisa mencapai tahap itu, artinya aku harus bisa berdamai dengan diri sendiri dahulu yang adalah susah. Dan dengan kemampuan itu, peran apapun yang aku mainkan di dunia akan bisa aku hayati sehingga pada akhirnya menjadi sesuatu yang berarti. Jadi… kalau memang hidup ini punya arti, semoga itu adalah titik temu antara menjadi diri sendiri dan kesempatan untuk bisa terus berbagi. Begitulah kiranya yang aku pahami.
Rara Rastri,
4 September 2020
 |
dok. rarasansekerta |
"Susah mau jalan kalau kaca helm-nya berkabut", begitu katanya. Barangkali yang dimaksud itu kaca helm-nya tertutup embun karena udara dingin, jadi terlihat berkabut. Atau memang kaca helm-nya jernih saja, cuma jalanan berkabut. Entahlah.,
Aku pikir kaca kita memang penuh embun di sepanjang akhir perjalanan ini, suasananya sejuk cenderung dingin. Bahkan terkadang aku hampir tidak bisa bernafas karena cuaca yang amat dingin dan jalanan yang tak menentu. Beberapa waktu ini kita melihat cahaya yang saat ini telah menghantarkan kita ke tempat yang lebih hangat. Sial, butuh beberapa saat untuk membersihkan embun-embun itu dari kaca helmku. Aku tidak tahu denganmu, tapi aku akan berusaha untuk membersihkan milikku, membiarkan cahaya matahari pagi yang hangat itu masuk perlahan. Disaat itulah aku bisa bernafas kembali.
Rara Rastri,
26 Juni 2020
Semoga aku bisa menyikapinya dengan bijak.