![]() |
Dok : Fernando F., Loc : Pemalang |
Sering bingung mau ngapain sementara isi kepala penuh. Saking banyaknya yang dipikirin jadi bingung sebenernya aku mikirin apa sih.
Usiaku saat ini 21 tahun. Bagiku ini adalah saat-saat krusial dalam mempersiapkan dan mencapai apa yang aku inginkan di masa depan. Banyak banget hal yang bikin insecure, yang paling kerasa itu insecure tentang masa depan. Masa depan di benakku itu ya meliputi jodoh, karir dan pendidikan. Jadi nggak boleh main-main dan hati-hati ambil keputusan kalau udah menyangkut 3 hal itu. Disisi lain, kerinduan soal menghabiskan waktu bersama teman-teman dan orang-orang terdekat semakin sering hadir. Rasanya nggak pengen cepet-cepet berlalu, tapi juga nggak mau lama-lama larut jadi kita malah lupa apa tujuan kita :). Aku berharap semoga kita masih bisa menikmati waktu ditengah hiruk pikuk kesibukan masing-masing.
Yang paling kerasa juga adalah circle pertemanan menjadi semakin mengecil. Analisisku ya karena semakin kita dewasa prioritas kita semakin berubah. Udah bukan saatnya keseringan nongkrong cantik dan menghabiskan waku dengan hal-hal yang nggak bermanfaat. Memang semakin kesini, kita semakin bisa melihat orang-orang yang sebetulnya toxic atau enggak. Rasanya hal-hal semacam itu (orang-orang toxic) nggak perlu masuk list hal-hal yang perlu dipikirin. Kadang kita nggak sadar kalau kita melakukan sesuatu supaya orang lain suka atau supaya kita bisa tetap berteman dengan mereka. Itu hak dan pilihan masing-masing orang memang, tapi itu artinya "mereka" udah merenggut hak kamu buat kamu menjadi dirimu sendiri dong.
Berbeda kasus lagi, sebaliknya, aku bertemu dengan orang-orang yang sangat "mencintai" dirinya sendiri sampai lupa kalau kita makhluk sosial. Hak kita berbatasan dengan hak orang lain, a.k.a kebablasan. Emang gampang-gampang susah kalau ngomongin pola interaksi dan hal-hal seperti hubungan sosial era milenial. Yang jelas lingkungan sangat ikut andil dalam ngebentuk kita, jadi sebaiknya kita harus bijak dan harus punya visi yang mengendalikan.
Terimakasih sudah menyempatkan melihat secuil dari isi batinku. Semoga Tuhan senantiasa melindungi.
0 comments